Senin, 20 April 2015

Tugas pertemuan 2





A.      FAKTOR PENDUKUNG KREATIF
1)       Motivasi Instrinsik:
            Setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, dorongan berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitasnya.
            Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya. (Rogers dan Vernon 1982)

2)       Faktor Eksternal Membentuk Perilaku Kreatif:
Kretaivitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh, bibit unggul memerlukan kokdisi yang memupuk dan memungkinkan bibit itu mengembangkan sendiri potensinya.
                     Menurut pengalaman Carl Rogers dalam psikoterapi adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis. Dapat menciptakan lingkungan eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri anak (internal) untuk mengembangkan kreativitasnya:
v  Keamanan psikologis
Ini dapat terbentuk dengan 3 proses yang saling berhubungan:
a.  Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelabihan dan keterbatasannya.
b.       Mengusahakan suasana  yang didalamnya evaluasi eksternal tidak ada / tidak mengandung efek mengancam. Evaluasi selalu mengandung efek mengancam yang menimbulkan kebutuhan akan pertahanan ego.
c.        Memberikan pengertian secara empatis
Dapat menghayati perasaan-perasaan anak, pemikiran-pemikirannya, dapat melihat dari sudut pandang anak dan dapat menenrimanya, dapat memberikan rasa aman.
v  Kebebasan psikologis
Apabila guru mengijinkan atau memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan secara simbolis (melalui sajak atau gambar) pikiran atau perasaannya. Ini berarti memberi kebebasan dalam berfikir atau merasa apa yang ada dalam dirinya.
B.       TEORI-TEORI PROSES KREATIF
1.        Teori Wallas:
Dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap :
1.        Tahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain.

2.      Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar.

3.      Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.

4.      Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).





2.        Teori Belahan Otak Kanan-Kiri:
Sejak anak lahir, gerakannya belum berdifensiasi, selanjutnya baru berkembang menjadi pola dengan kecenderungan kiri atau kanan. Hampir setiap orang mempunyai sisi yang dominan. Pada umunya orang lebih biasa menggunakan tangan kanan (dominasi belahan otak kiri), tetapi ada sebagian orang kidal (dominan otak kanan). Terdapat “dichotomia” yang membagi fungsi mentala menjadi fungsi belahan otak kanan dan belahan otak kiri.
Teori ini walaupun didukung data empiris, namun masih memerlukan pengkajian lebih lanjut (Dacey, 1989 : Piirto 1992).
DIKOTOMI FUNGSI MENTAL
Belahan Otak Kiri
Belahan Otak Kanan
Intelek
Intuisi
Konvergen
Divergen
Intelektual
Emosional
Rasional
Metaforik, intuitif
Verbal
Non Verbal
Horizontal
Vertikal
Konkret
Abstrak
Realistis
Impulsif
Diarahkan
Bebas
Diferensial
Eksistensial
Sekuensial
Multipel
Historikal
Tanpa Batas Waktu
Analitis
Sintesis, Holitik
Eksplisit
Implisit
Objektif
Subjektif
Suksesif
Simultan
Sumber : Springer, S.P dan Deutsch, 1981

C.  BELAJAR KREATIF
      1.    Pengertian
# Gagne(The Conditions of Learning 1977)
Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah

# Skinner ( Belajar dan pembelajaran )
 Hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.

# Arno F. Wittig( Psychology of Learning 1981 )
Perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil belajar.

Pengertian Kreativitas Menurut  Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.

Pengertian Kreativitas Menurut  Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

Pengertian Kreativitas Menurut  Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang..

2.         Liputan proses belajar kreatif

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru yang professional dalam menyusun program pembelajaran yang dapat meningkatkan  kreativitas siswa dalam belajar yaitu:



1.      Pemikiran dan perasaan terbuka

Cara yang paling sederhana untuk merangsang pemikiran kreatif ialah dengan mengajukan pertanyaan yang memberikan kesempayan timbulnya berbagai macam jawaban sebagai ungkapan pikiran dan perasaan serta dengan membantu siswa mengajukan pertnayaan. Contoh-kegiatan pemikiran dan perasaaan terbuka

·         Menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai

·         Mencari penggunaan baru dari benda sehari-hari

·         Meningkatkan atau memperbaiki suaut produk atau benda (Munandar, 2009 : 100-1003).

2.      Sumbang Saran

Tehnik yang dikembangkan oleh Osborn ini dapat diterapak unutk memecahkansuaut masalah dalam kelompok kecil (Sekitas 8-10 orang) dengan “menggali” gagasan-gagasan sebanyak mungkin dari anggota kelompok. Hal-hal yang pelru diperhatikan meliputi :

a.       Kebebasan dalam memberikan gagasan

b.      Penekanan pada kuantitas

c.       Kritik ditangguhkan

d.      Kombinsi dan peningkatan gagasan

e.       Mengulangi gagasan (Munandar, 2009 : 104).

3.      Daftar pertanyaan yang memacu gagasan

Tehnik ini bertujuan melancarkan arus pencetusan gagasan dalam pemecahan masalah seperti mengembangkan, meningkatkan, dan memperbaiki suatu subyek atau situasi.dengan meninjau daftar pertanyaan yang membantu melihat hubungan-hubungan baru.

4.      Menyimak sifat benda atau keadaan

Tehnik ini digunakan untuk mengubah gagasan guna meningkatkan atau memperbaiki suatu subyek atau situasi. Pertama-tama semua atribut (sifat) dari suatu subyek atau situasi dicatat, kemudian masing-masing ciri ditinjau satu persatu untuk mempertimbangkan kemungkinan mengubah atau memperbaiki obyek atau situasi tersebut.

5.      Hubungan yang dipaksakan

Tehnik lain untuk merangsang gagasan-gagasan kreatif ialah dengan cara “memaksakan” suatu hubungan antara objek atau situasi yangn dimasalahkan dengan unsure-unsur lain untuk menimbulkan gagasan-gagsan baru. Maksud dari “memaksakan hubungan” ialah agar kita dapat melepskan diri dari hubungan-hubungan yang lazim atau yang sudah mejadi tradisi (kebiasan) untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan baru.

6.      Pendekatan Morfologis

Pada tehnik pendekatan atau analisis morfologis kita berusaha memecahkan suatu masalah atau memperoleh ide-ide baru dengan cara mengkaji dengan cermat bentuk struktur masalahPemecahan masalah secara kreatif.



3.    Mengapa belajar kreatif itu penting?

Refinger(1980), memberikkan empat alasan mengapa belajar kreatif tersebut penting:

v  Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.

v  Belajar Kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.

v  Belajar Kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan. Kita semakin menyadari bahwa belajar dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.

v  Belajar Kreatif menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.



D.    Kesimpulan

Kreativitas memerlukan adanya modal, yaitu konsep dalam pikiran untuk dilahirkan kembali dalam bentuk yang berbeda. Dalam pemecahan masalah, dia tidak harus mencari jawaban baru tetapi dia hanya perlu menggali informasi-informasi dalam pikirannya untuk dikaitkan dan dituangkan dalam bentuk solusi terhadap problem tersebut. Sedangkan Widayatun  suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.