Jumat, 20 November 2015



Tugas  Soft Skill II
ASPEK PSIKOLOGIS & DEMOGRAFIS DARI INDIVIDU PENGGUNA INTERNET



I.                  PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada era digital sekarang ini peran Internet sangat mendominasi di hampir segala sektor kehidupan bermasyarakat. Mulai dari sektor perniagaan yang terjadi di pasar tradisional, sektor ekonomi yang meilbatkan lantai bursa perdagangan antar negara, sektor pendidikan formal dan informal, sampai ke hubungan sosial masyarakat menggunakan Internet sebagai media penghubung dan sumber segala informasi. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu dalam mendapatkan informasi. Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi dan informasi global. Namun, tidak semua orang tahu mengenai aspek psikologis dari individu pengguna internet.

II.               RUMUSAN MASALAH

1.      Pengaruh dari aspek psikologis dari individu pengguna internet?
2.      Pengaruh aspek demografis pada individu pengguna internet?

III.           TUJUAN

1.    Untuk mengetahui fenomena identitas pengguna internet.
2.    Untuk  mengetahui karakteristik kepribadian pengguna internet

IV.           ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Aspek Psikologis pada Individu Pengguna Internet dan Karakter Kepribadian Penggunaan Internet
Media internet memang sangat membantu manusia dalam kegiatan berkomunikasi dan informasi. Akan tetapi jika disalahgunakan maka internet akan bertolak belakang atau merusak. Banyak sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet secara identitas nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan individu mengubah identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya virtual dan karakteristik seorang indvidu. Saat ini banyak sekali jejaring sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram dan lain-lain. Banyak orang  yang mengunakan identitas palsu atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri / menjadi penguna aktif dari salah satu jaringan sosial.
Karakteristik seseorang akan telihat berbeda, ketika dia berada didunia nyata dengan saat dia berada di jejaring sosial. Saat didunia nyata mungkin dilihat karakternya sangat pendiam dan tidak mudah bergaul atau tidak asik untuk diajak berbicara, namun lain halnya saat didunia maya. Karakter dia menjadi anak yang mudah bergaul dan asik untuk diajak bebicara.
       1.      Fenomena Identitas Diri Melalui Internet

Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim dengan mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi membuat masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh kasus, maraknya akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat (di Twitter, misalnya Trio Macan 2000). Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial. Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet, kita bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita. Contoh lainnya adalah maraknya penipuan melalui situs jual beli online, seperti; Kaskus, tokopedia, bukalapak, dll.

Contoh kasus :
Sebuah Universitas di Jeman meneliti seorang pasien wanita yang telah bermain games di internet selama beberapa jam sehari dengan periode lebih dari tiga bulan dan menggunakan berbagai personalitas dari sejumlah tokoh-tokoh rekaan secara lambat laun mengambil alih personalitas yang telah diabaikan. Pasien tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosial miliknya sendiri, kata Bert de Wildt dari Universitas itu seperti dilaporkan DPA dalam psikoanalisis para ahli terapi menemukan pasien wanita itu telah berkembang menjadi berkepribadian ganda.

2.             Karakteristik Kepribadian Pengguna Internet

Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.

Orang yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di dunia online. Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani menampilkan dirinya yang nyata (real self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia virtual dan dengan identitas yang anonim.


B.  Aspek Demografis dari Individu Pengguna Internet
1.      GENDER
·           Dampak positif internet:
  Dilihat dari segi positif nya internet memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar biasa hebatnya pada dunia pengetahuan. Para wanita, baik yang memiliki karir di luar rumah maupun ibu rumah tangga kini dapat memiliki banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi yang berguna untuk dunia kerja maupun keperluan sehari-hari. Misalnya : tips bagaumana cara untuk mengatasi rasa lelah dan stress menghadapi kemacetan lalu lintas bagi wanita yang bekerja di luar rumahataupun informasi mengenai berbagai macam resep makanan bagi ibu rumah tangga.

 Selain program didalam dunia kerja, internet juga menawarkan aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu wanita karier untuk menghilangkan kejenuhan dalam berkerja, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play).

  Internet juga bisa menjadi tempat bisnis bagi wanita yaitu dengan online shop dengan begitu wanita bisa mempunyai penghasilan sendiri namun ia tetap bisa dirumah mengurus keluarganya .

  Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.

Dampak negatif internet:

 Pedofilia (bagi anak-anak). Anak-anak memiliki level pengertian yang berbeda dalam memahami Internet beserta kegunaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang dewasa dalam membimbing dan mengawasi penggunaan Internet oleh anak-anak. Maraknya kasus pelecehan seksual pada anak yang terjadi seharusnya menjadi pengingat bahwa orang dewasa perlu mengadakan kontrol terhadap penggunaan internet yang dilakukan anak-anak.
 Pornografi. Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa pornografi merusak sistem otak manusia dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, konten pornografi di dalam menggunakan internet perlu diminalisir.
 Penipuan daring (online)
 Perjudian daring (online)
 Mengurangi interaksi sosial yang terjadi antar manusia sebagai makhluk sosial



       2.    USIA
Masa anak-anak adalah masa keemasan dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar terhadap apa yang belum diketahuinya. Tapi, dimana sekarang perubahan teknologi semakin pesat, banyak anak-anak terutama pada anak yang berusia 5 hingga 12 tahun lebih menyukai bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online, handphone, tablet ataupun ipad.

·         Dampak positif :
1.      Memudahkan anak mendapatkan informasi dengan lebih cepat.
2.       Anak dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan  berbagai orang dari belahan dunia.
3.      Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang ternyata banyak disukai oleh anak-anak.

·         Dampak negatif :
1.      Anak terlalu cepat puas dengan pengetahuan yang didapatnya dari dunia.
2.       Karena teknologi memberikan banyak kemudahan, tidak sedikit anak-anak tidak sabar dalam menghadapi kelambatan dan kesulitan.
3.      Selain itu, kemajuan teknologi berdampak pada kurangnya sosialisasi anak pada teman - temannya karena lebih menyukai menyendiri dengan permainan teknologinya.
3.   BUDAYA
Pada masa sekarang, kita semua pasti tahu bahwa kemajuan teknologi terasa begitu sangat pesat. Pesatnya kemajuan ini tentunya membawa banyak perubahan terhadap kebudayaan di Indonesia. Tidak bisa di pungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi ini memang harus terjadi di Negara Indonesia ini, agar Negara Indonesia tidak kalah saing dengan Negara lain. Keterkaitan manusia dengan internet dalam bidang budaya adalah kita dapat memanfaatkan internet untuk menyebarkan budaya yang ada di Indonesia.

Ø  Dampak Positif
1.      Pertukaran informasi berlangsung sangat cepat.
2.       Memudahkan pekerjaan manusia.
3.      Pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien
4.      System pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.
Ø  Dampak negative
1.      Masuknya budaya asing yang tidak baik.
2.      Lupa akan waktu
3.      Merosotnya nilai moral.


V. PENUTUP
Kesimpulan
Ditinjau dari aspek psikologi, internet berdampak negative karena bisa menimbulkan kecanduan pada game online, cybersex, role-playing fantasi bahkan bullying, pedhophilia dan lain-lain. Namun, jika disikapi secara positive, Internet akan sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari individu tersebut.
Tidak hanya berpengaruh pada aspek psikologi, dari aspek demografis, gender, usia, dan budaya memiliki peran penting dalam hal interaksi antara manusia dan internet. Aspek gender sendiri berperan penting dalam hal perkataan dan attitude dalam berinteraksi. Sementara aspek usia juga mempengaruhi interaksi antara manusia dan internet. Orang-orang yang sudah dewasa lebih bisa menjaga perkataannya dibanding dengan yang masih dibawah umur. Sedangkan keterkaitan manusia dengan internet dalam bidang budaya adalah kita dapat memanfaatkan internet untuk menyebarkan budaya yang ada di Indonesia.
Berhubung internet telah menjadi bagian dari kehidupan, maka harus kita kampanyekan sikap SADAR internet, yakni cerdas, kritis, waspada dan beretika.
o   Cerdas: mengambil hal positif dari penggunaan internet.
o   Kritis: peran kontrol sosial.
o   Waspada: menerapkan internet sehat untuk meminimalisir dampak negatif.
o   Beretika: disiplin dalam koridor hukum, budaya dan etika.
 

Jumat, 09 Oktober 2015

Jakarta Hari ini Rabu (16/4/2014) sejak tadi pagi di linimasa ramai perbincangan tentang sebuah status sosial media path yang dicapture oleh seseorang dan diposting di twitter. Status tersebut dibuat oleh seorang perempuan yang mengeluhkan tentang ibu hamil yang menginginkan kursi prioritas. Pengguna path tersebut sangat kesal karena ibu hamil meminta duduk saat di kereta api. Padahal dia keberatan untuk memberikan kursinya karena dia sudah susah payah datang dari dini hari. Dengan kekesalannya ini, akhirnya perempuan tersebut mencurahkan kemangkelannya di sosial media path.
Dalam pathnya dia menuliskan, "benci bgt sama ibu-ibu hamil yang tiba-tiba dateng minta duduk, ya gue tau lw hamil tapi plis dong berangkat pagi. ke stasiun yang jauh sekalian biar dapet duduk. gue aja ga hamil bela-belain berangkat pagi demi dapet tempat duduk, dasar emang nggak mau susah. kalo ga mau susah ngga usah kerja bu dirumah aja, mentang-mentang hamil maunya diingetin terus, tapi sendirinya ngga mau usaha, cape deh #notedtomyselfjgnnyusainorg".

Sangat teriris hati saya membaca postingan ini. Kenapa begitu mudah sikap negatif itu tercipta. Apakah mereka semua tidak pernah merasa dilahirkan oleh seorang ibu??? dan apakah mereka tidak menyadari kelak mereka akan menjadi seorang ibu?
Seharusnya mereka berfikir dulu sebelum membuat status dan komentar seperti itu. jika mereka semua pernah melaksanakan Sekolah Dasar, pribahasa ini seharusnya tau. "Lidahmu Harimaumu".
Jangan sampai orang mencari - cari siapa orang tuamu? apakah ini diajarkan oleh orang tuamu? (walaupun sebenarnya mereka yang berbuat).