Kamis, 19 Maret 2015

Wanita atau Laki - laki yang lebih kreatif?

Mari Kita Lihat



Pria dan wanita sama-sama pintar, tapi mereka menggunakan bagian otak yang berbeda untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Jadi sebenarnya apa yang terjadi dalam otak kita?

1. Ukuran adalah masalah

Studi menunjukkan, otak laki-laki memiliki ukuran delapan sampai 10% lebih besar dibanding milik perempuan. Bahkan ketika laki-laki itu memiliki berat badan berlebih, otaknya memiliki 4% lebih besar akan sel-sel otak ketimbang perempuan.

Tapi bukan berarti laki-laki lebih pintar. Karena scan otak menunjukkan, wanita memiliki bagian-bagian yang sangat penting dalam otaknya lebih besar dari yang dimiliki laki-laki.

Misalnya jika Anda menilai perempuan lebih lama memutuskan rencana paket liburan, hal itu karena sel-sel otak ditemukan lebih banyak pada bagian pre-frontal. Ini daerah otak yang bekerja ketika mengontrol penilaian, perencanaan dan kesadaran.

Anak laki-laki lahir dengan lobus parietalis yang lebih besar yang berhubungan dengan dunia fisik. Ini juga merupakan yang mengatur kontrol impuls yang menjelaskan mengapa wanita cenderung berpikir lama sebelum bertindak, sementara pria cenderung bertindak dahulu baru kemudian memikirkannya.

Sementara alasan pria lebih stabil dan cepat marah, karena memiliki amigdala, bagian dari otak yang memproses rasa takut dan marah, lebih besar ketimbang perempuan.Untungnya mereka memiliki lebih sedikit sel-sel otak di pusat memori utama sehingga mereka akan lebih cepat lupa akan kemarahannya.

Pria memiliki sel-sel otak yang lebih besar di bagian hipotamulus, yaitu yang berfokus pada perliku seksual.

2. Pikiran multi-tasking

Otak manusia terdiri dari materi abu-abu yang melakukan pemikiran dan materi putih yang menghubungan tindakan yang berbeda dari otak.

Karena pria memiliki materi abu-abu yang lebih sedikit, mereka cenderung bertindak dengan single-minded fokus, tidak memperhitungkan lebih dalam dalam bertindak, sementara wanita lebih banyak pertimbangan. Ini karena dia memiliki materi putih yang lebih banyak.

3. Naluri kewanitaan

Hasil pindai mengkonfirmasi bahwa wanita memiliki area yang lebih besar di otak yang bekerja pada insting pelacakan, inilah yang membuat mereka bekerja lebih cepat ketika yang lain masih berpikir.

Ketika wanita berpikir, mereka menggunakan sisi kanan otak yang mengkhususkan diri dalam masalah emosional. Ini memgapa perempuan lebih baik menangkap isyarat seperti bahasa tubuh, nada suara.

Namun ini ada kelemahannya, scan menunjukkan, kecakapan intiuisi menyebabkan kurang tidur, peningkatan hormon, stres dan penyakit gula.


4. Saya tahu apa yang Anda rasakan

Pengetahuan membuktikan bahwa perempuan memiliki sel otak yang lebih besar pada bagian otak yang mengontrol empati.

Sementara pola aktivitas pada otak laki-laki menyatakan mereka fokus pada pemecahan masalah dan kurang peduli tentang emosional.

Ini mengapa wanita bisa berurai air mata ketika menonton film drama.

5. Di bawah kontrol

Wanita lebih bisa menjaga emosi karena mereka memiliki lebih besar sel otak pada bagian otak yang berhubungan dengan kemarahan dan emosi.

Pindai otak menunjukkan, ketika wanita sedang agresif dia lebih mungkin untuk meluncurkan serangan verbal ketimbang fisik

6. Kekhawatiran perempuan

Pria dan wanita khawatir dengan cara berbeda. Wanita memiliki kekhawatiran berlebih karena memiliki tingkat lebih rendah akan serotonin kimia dibandingkan laki-laki. Ini yang membuat mereka lebih khawatir.

Sementara dengan kadar serotonin yang tinggi, membuat pria bisa lebih meredam kekhawatirannya.



Lalu bisa kita tarik kesimpulan laki - laki lah yang lebih kreatif.

Alat Pemadam Terbaru



PFE
Portable Fire Extinguisher
Aerosol


Mr. Guo, sebagai President of Shaanxi J&R Fire Fighting Co., Ltd. Menerangkan bahwa produknya adalah Produk inovatif alat pemadam yang telah dikembangkan menggunakan basis teknologi aerosol pada konsep menekan api dengan bahan kimia yang mengganggu radikal bebas di dasar api, solusi ini dapat digunakan pada semua jenis kebakaran.

Teknologi Aerosol memungkinkan teknik pemadam kebakaran ramah lingkungan untuk bereaksi lebih cepat terhadap kebakaran dengan menurunkan kadar oksigen lebih efektif, tanpa meninggalkan bekas apapun, membuat daerah bersih dari residu dan tidak berdampak pada kerusakan lapisan ozon, layaknya seperti alat pemadam kebakaran tradisional pada umumnya.

Alat pemadam kebakaran portable ini dapat digunakan untuk semua jenis api. Pada saat ini PFE-1 merupakan alat pemadam kebakaran portable terkecil dan teringan didunia.
Saat ini produk PFE-1 setara dengan produk pemadam kebakaran tabung lainnya yang ada dipasaran dengan ukuran 2 KG.

Proses pemadaman dari produk ini kurang lebih dalam waktu 12 detik dan berfungsi untuk memadamkan seluruh jenis api.

Secara mudah anda dapat menggunakan teknik yang disebut PASS yang disingkat dari Pull, Aim, Squeeze dan Sweep. Teknik ini diambil dari bahasa inggris dan jika diartikan menjadi, Tarik, Arahkan, Semprot dan Sapukan.
Mari kita bahas satu per satu teknik PASS ini.
Sebelum Anda mendekat ke sumber api, pastikan posisi Anda sekitar 2,5 dari sumber api lalu lakukan teknis PASS.
1. Pull the Ring (Cabut pin)
Pull the manual safety ring at the bottem of the PFE unit.
2. Aim the Nozzle (Arahkan kebawah)
Aim the nozzle at the base of the flames.
3. Squeeze the Handle (Remas Tuas)
Squeeze the handle after pressing the activation button.
4. Sweep side by side (Semprotkan dari samping ke samping)
Sweep from side to side at the base of the fire until it goes out.


Sekilas keunggulan PFE:

Specifications:
________________________________________
Model PFE
 Jarak fungsi kerja 3 meter
Waktu bekerja +/- 12 detik
Panjang 233 mm
Diameter 50 mm
Berat 480 g
Perawatan
•Simpan unit di area kering dan berventilasi udara
•Masa guna hingga 10 tahun


Dan menurut saya alat pemadam ini sangat simple dan mudah digunakan oleh kaum awam, bahkan praktis untuk disimpan dan dibawa kemana saja. Lalu kalau dilihat dari segi sejarahnya PFE Portable Fire Extinguisher yang berbahan dasar Aerosol tersebut pertama kali digunakan dalam teknologi antariksa di Rusia.

PFE hadir sebagai alat Pemadam Api Terkecil di dunia dan memiliki banyak keunggulan, seperti;
1. Tidak membutuhkan perawatan tahunan,
2. Tidak bersisa setelah pemadaman api,
3. Ramah lingkungan,
4. Mudah digunakan,
5. Aman dan dapat diandalkan.

sumber :
http://www.jrfire.uk.com/about.html



Tugas Pertemuan 1


KREATIVITAS

A.    Definisi Konseptual Kreativitas

Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.

Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental.

Konseptual kreativitas itu sendiri adalah sebuah kretivitas yang terbentuk dari konsep-konsep atau ide-ide dasar sederhana,yang kemudian dikembangkan mejadi hal yang baru.


B.     Definisi Operasional kreativitas

Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian. Oleh karena itu, definisi ini disebut juga definisi kerja karena dijadikan pedoman untuk melaksanakan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu. Definisi ini disebut juga definisi subjektif karena disusun berdasarkan keinginan orang yang akan melakukan pekerjaan.
Yang merupakan ciri-ciri definisi operasional ialah mengacu pada target pekerjaan yang dicapai, berisi pembatasan konsep, tempat, dan waktu, dan bersifat aksi, tindakan, atau pelaksanaan suatu kegiatan.
Operasional kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”. (Munandar 2009).

1. Teori Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

Teori ini terdiri dari:

        a. Teori Sigmund Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.

b.      Teori Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.

Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.

Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)

c.       Teori Carl Jung

Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.



2.      Teori Humanistik

Teori Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.

a.        Teori Abraham Maslow

Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi
Kebutuhan kebutuhan tersebut adalah:
1. Kebutuhan fisiologis/ dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk dihargai
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri




b.       Teori Carl Roger

Carl Rogers(1902-1987) menyatakan terdapat 3 kondisi internal pribadi yang kreatif,yaitu:

a)      Keterbukaan terhadap pengalaman
b)      Kemampuan untuk menilai situasi sesuai patokan pribadi seseorang(internal locus of evaluation)
c)      Kemampuan untuk berksperimen,untuk “bermain”dengan konsep-konsep
d)      Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologinya sangat kreatif,dan hidup secara kreatif apabila kondisi lingkungan mendukung.ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam(internal press) untuk berkreasi (utami Munandar,1999)





3.      Teori Cziksentmihalyi
a)      Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis (genetic predisposition).contoh seorang yang system sensorinya peka terhadap warna lebih mudah jadi pelukis,peka terhadap nada lebih muda menjadi pemusik.
b)      Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c)      Akses terhadap suatu bidang (access to a domain)
Adanya sarana dan prasarana serta adanya Pembina/mentor dalam bidang yang diminati,sangat membantu pengembangan bakat.
d)      Access to a field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat dan tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti,memperoleh informasi yang terakhir,mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam bidang yang diminati,sangat penting untuk mendaptkan pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting

e)      Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya.(Utami Munandar,1999)

Sumber:
Basuki, Heru (2005). Kreativitas, Keterbakatan, Intelektual, Dan Faktor-Faktor Pendukung Dalam Pengembangannya. Jakarta:Gunadarma