Kamis, 19 Maret 2015

Tugas Pertemuan 1


KREATIVITAS

A.    Definisi Konseptual Kreativitas

Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.

Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental.

Konseptual kreativitas itu sendiri adalah sebuah kretivitas yang terbentuk dari konsep-konsep atau ide-ide dasar sederhana,yang kemudian dikembangkan mejadi hal yang baru.


B.     Definisi Operasional kreativitas

Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian. Oleh karena itu, definisi ini disebut juga definisi kerja karena dijadikan pedoman untuk melaksanakan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu. Definisi ini disebut juga definisi subjektif karena disusun berdasarkan keinginan orang yang akan melakukan pekerjaan.
Yang merupakan ciri-ciri definisi operasional ialah mengacu pada target pekerjaan yang dicapai, berisi pembatasan konsep, tempat, dan waktu, dan bersifat aksi, tindakan, atau pelaksanaan suatu kegiatan.
Operasional kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”. (Munandar 2009).

1. Teori Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

Teori ini terdiri dari:

        a. Teori Sigmund Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.

b.      Teori Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.

Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.

Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)

c.       Teori Carl Jung

Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.



2.      Teori Humanistik

Teori Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.

a.        Teori Abraham Maslow

Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi
Kebutuhan kebutuhan tersebut adalah:
1. Kebutuhan fisiologis/ dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk dihargai
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri




b.       Teori Carl Roger

Carl Rogers(1902-1987) menyatakan terdapat 3 kondisi internal pribadi yang kreatif,yaitu:

a)      Keterbukaan terhadap pengalaman
b)      Kemampuan untuk menilai situasi sesuai patokan pribadi seseorang(internal locus of evaluation)
c)      Kemampuan untuk berksperimen,untuk “bermain”dengan konsep-konsep
d)      Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologinya sangat kreatif,dan hidup secara kreatif apabila kondisi lingkungan mendukung.ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam(internal press) untuk berkreasi (utami Munandar,1999)





3.      Teori Cziksentmihalyi
a)      Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis (genetic predisposition).contoh seorang yang system sensorinya peka terhadap warna lebih mudah jadi pelukis,peka terhadap nada lebih muda menjadi pemusik.
b)      Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c)      Akses terhadap suatu bidang (access to a domain)
Adanya sarana dan prasarana serta adanya Pembina/mentor dalam bidang yang diminati,sangat membantu pengembangan bakat.
d)      Access to a field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat dan tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti,memperoleh informasi yang terakhir,mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam bidang yang diminati,sangat penting untuk mendaptkan pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting

e)      Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya.(Utami Munandar,1999)

Sumber:
Basuki, Heru (2005). Kreativitas, Keterbakatan, Intelektual, Dan Faktor-Faktor Pendukung Dalam Pengembangannya. Jakarta:Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar