Jumat, 21 April 2017

Tulisan Pertemuan ke 2 Psikoterapi



 Contoh Kasus Logoterapi
YS adalah orang-orang yang pada awalnya memiliki bagian tubuh yang utuh yang tidak kekurangan sama sekali. Lalu YS mengalami kecelakaan sehingga beberapa bagian dari tubuhnya hilang atau diamputasi. Seketika mereka syok karena beberapa bagian dari tubuh YS tidak bekerja secara sempurna seperti biasa. YS depresi, trauma, marah, tidak dapat menerima keadaan sampai salah satu dari mereka ingin bunuh diri karena merasa dirinya sudah tidak berguna lagi. Subjek sangat marah hingga memutuskan berhenti berhubungan seksual dengan istri. Subjek menjadi lebih tertutup dari teman-temannya bahkan keluarganya. Subjek sangat merasa depresi dan shock hingga sangat membutuhkan banyak bantuan.Tidak hanya itu YS merasa kejadian yang ia alami adalah kesalahan dari Tuhan, dan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada dirinya.
Pembahasan:
Untuk menerapi YS, langkah pertama, yaitu dengan metode Intensi Paradoksikal. Teknik intensi paradoksikal adalah teknik dimana YS diajak melakukan sesuatu yang paradoks dengan sikap klien terhadap situasi yang dialami. Jadi YS diajak mendekati dan mengejek sesuatu (gejala) dan bukan menghindarinya atau melawannya.
Yang kedua Derefleksi Frankl percaya, bahwa sebagian besar persoalan kejiwaan berasal dari perhatian yang terlalu fokus pada diri sendiri. Oleh sebab itu YS tidak boleh berfokus pada kejadian yang dialaminya tetapi bukan berarti menghindari masalah tersebut. Misalnya mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan mengarahkannya pada sesuatu yang disenangi oleh YS sendiri.
Dan yang terakhir Bimbingan Rohani. Bimbingan rohani adalah metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan, atau dalam suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya. Pada metode ini, individu didorong untuk merealisasikan nilai bersikap dengan menunjukkan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna di balik penderitaan tersebut.
YS harus berfikir jika kecelakaan yang dialami adalah murni kecelakaan yang tidak bisa menyalahkan Tuhan sebagai penyebabnya. Tetapi seharusnya YS percaya kalo kecelakaan ini akan membuat YS lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Dan percaya kalau Tuhan akan membantu setiap masalah yang dihadapi oleh YS sendiri. Frankl menyatakan bahwa makna hidup bersifat unik sebagai momen pribadi. Setiap situasi serta setiap kejadian selalu dapat menghadirkan suatu tantangan kepada individu untuk mengungkap dan menjadikan makna. Melalui peristiwa kecelakaan yang terjadi dan mengakibatkan cacat fisik permanen pada subjek terlihat bahwa makna hidup dapat ditemukan dalam setiap keadaan walaupun pada keadaan penderitaan sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar